•   (021) 7420931 / (021) 7442802
  •   (021) 7402932
  • Pilih Bahasa:
  • Versi Bahasa Indonesia
  • English Version

JANGAN TANGISI YANG DI BELAKANG

Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutinya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

(Kej. 19:26)

 

Rose, yang berusia hampir 92 tahun, melangkahkan kakinya ke Senior Living Home dengan dibantu oleh tongkat. Petugas menyambutnya dengan ramah, dan ketika sampai di kamarnya, si petugas berkata, “Nyonya, kamar yang akan Anda tempati jauh lebih kecil daripada kamar tidur di rumah Nyonya.” Rose menjawab, “Tidak apa-apa, Nak, Saya sudah menyiapkan diri untuk menjalani perubahan hidup saya. Hidup selalu bergulir dalam perubahan, bukan? Anak-anak keluar dari rumah; suami sudah pergi ke rumah Bapa lebih dulu; dan sekarang saya siap menjalani masa tua saya di tempat ini bersama Tuhan yang tetap mendampingi hidup saya sampai selesai.”

 

Sobat Lansia, bagaimana sikap kita dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan kita? Apakah kita seperti istri Lot yang tidak rela melepaskan masa lalunya sehingga kehilangan kehidupan itu sendiri? Atau kita berjalan maju menghadapi perubahan? Kebahagiaan, pada dasarnya, adalah sebuah keberanian menghadapi perubahan dengan keyakinan iman. Di tengah proses perubahan itu, Tuhan memimpin dan menyertai kita dengan setia. Karena itu, mari kita dengan setia maju bersama-Nya. Jangan tangisi yang di belakang.

 

DOA:

Ya Tuhan, ajari kami untuk tidak terus terikat kepada masa lalu kami, tetapi terus melangkah ke depan dengan berani di dalam tuntunan Tuhan. Amin

 

Sumber: https://www.ykb-wasiat.org/2022/11/01/  Jendela Hati 1 November 2022